Skip to main content

Igau Sang Uban


Hari ini aku liburan di rumah saja. Aku tidak kemana-mana. Hari ini aku sedih karena ibuku barusan sakit. Kakinya terkilir sehingga lutut tak dapat dibengkokkan. Di samping rumah ku ada rumah nenek yang juga sakit. Nenekku sudah sakit setahun yang lalu. Dia tak bisa berjalan. Nenek tinggal bersama paman yang merupakan saudara ibukku yang paling muda. Nenek dirawat anak-anaknya dengan bergantiaan termasuk ibukku. Meraka menjadwal sendiri dan istiqomah. Ada yang membantu mencuci pakeannya. Ada yang membantu membuatkan dan menyuapi makanan. Ada pula yang menemani ketika tidur. Membersihkan buang air besarnya. Membersihkan tempat tidurnya.
Di lorong gelap penghubung antara jurang surga dan neraka. Lorong rendah yang lama kelamaan mendaki. Seorang wanita setengah tua menggendong anak yang lucu dan manis. Pendiam dan tak banyak gerak. Sepi terasa meski hari terang tetapi kegelapan lorong itu meneror wanita setengah tua. Ketika langkah pertama wanita itu dipanjatkan. Bunyi kluk pada kakinya terasa agak nyaring. Sejak itulah wanita setengah tua itu tidak bisa membengkokkan sendi lututnya. Lorong itu lorong penghubung rumahku dan rumah nenek. Anak yang digendong ibuku itu adalah anaknya bibik yang tinggal bersama nenek dititpkan ke ibukku. Sedangkan ibunya sendiri menghadiri acara pernikahan tetangga.
Sejak kejadian itu kini ibukku tak bisa berjalan sempurna. Seolah dia bermain enggrang yang tak bisa ditekuk. Sayangnya enggrang itu dipasang di pinggulnya bukan di betisnya. Sudah dua kali aku mengantar ibukku ke dukun urut. Tetapi hasilnya nihil tanpa hasil. Aku juga sudah ke dokter, kata dokter bahwa urat orang tuaku sudah lemah. Aku menyadari dengan umur 54 tahun pasti  sudah tua. Suntik ditusuk dan obat disodorkan dengan tulisan 2 x 1.

Wanita tua dengan uban disekujur rambutnya. Wanita ini kadang bercerita yang tidak masuk di akal. Aku sebenarnya malas mendengar ceritanya. Aku sempatkan untuk mendengar meski tidak kumasukkan dalam telinga. Wanita tua ini adalah nenekku. Nenek yang sekian lama sudah memberi tahu tentang makna hidup. Nenek yang menyangi cucunya terutama aku.
Liburan ini meski aku tak ada agenda. Tetapi agenda seakan datang secara sendirinya. Aku yang mengantar ibuku bolak balik untuk berobat. Memang dompet lagi tipis tetapi rasanya masih cukup untuk biaya berobat itu. Aku senang karena aku bisa mengantar beliau. Mumpung beliau masih ada. Aku ingin sekali membahagiakan beliau.
Wanita tua itu mengintip dibalik pintu yang terbuka. Dengan pakean compang camping tidak dikancingkan. Sewek yang dipakai tak ditata selayaknya. Kerudng yang disampirkan di pundaknya. Aku melihatnya ketika ku sampai mengantar ibuku berobat. Dia juga melihatku seolah ingin berkunjung melihat keadaan anaknya yang sekarang lagi sakit.
Setelah ibukku sampai di tempat duduk empuk berwarna hijau. Aku keluar menuju rumah nenekku. Kemudian dia bertanya kepadaku. “Her makmu gak opo-opo?” (“her “nama panggilannku. Ibumu tidak apa-apa) ku jawab dengan sedikit rendah dan lembut “Mboeten nopo-nopo mbok” (tidak apa-apa nek). Kata nenekku lagi, bahwa dia ingin ke rumahku melihat ibukku. Bisa nek ya. dengan sedikit tenaga, ku bopong ke rumahku. Sesampai di rumah nampak banyak sekali cerita dari nenekku kepada ibuku.
Kini ibuku masuk ke dalam ruangan untuk mengambil barang-barang yang ingin dimasaknya. Meski ibuku sakit  tetapi beliau aktif membersihkan lantai dan mau memasak untuk keluarga. Tinggallah aku dan nenekku. Dia mulai bercerita tentang kejadian yang menurtku tidak masuk akal.
Kata nenekku, dia baru saja mengunjungi rumah keponakannya yang sangat jauh sebanyak tiga kali. Diasana dia disambut bangga. Mereka kagum dengan dia. Bagaimana bisa dia dengan kondisi tidak bisa berjalan tetapi mampir ke sana tiga kali, katanya. Katanya lagi, lho kok lantaimu putih sejak kapan rumahmu dilantai putih. Padahal lantai ku sudah diubin hampir 12 tahun.  Katanya lagi, dia juga sering berkunjung ke rumah mbakku yang letaknya juga jauh dari rumah. Dia juga bercerita  tentang sakitnya. Banyak sekali ceritanya. Akupun tidak mempercayainya. Aku hanya menangguk sambil mengetik cerita ini. Aku bukan tidak menghiraukannya, karena sesekali saya juga bertanya” Mimpi kali nek ya?
Ketika aku menanggapi dengan kata mimpi ya? Beliau membentak saya dan mengatakan itu bukan mimpi tetapi kenyataan. Aku masih tetap tidak percaya. Ku tanya kembali, kalau kerumah mbak jalan atau merangkak. Dia tidak bisa menjawab salah satunya. Dia hanya menjawab ya ndak tahu tetapi saya sungguh sering berkunjung ke rumah embakmu. Ok-ok... Saya percaya sekarang dalam hati bahwa dia bermimpi.
Aku kini sadar bahwa ketika orang tua yang sudah udur itu akan sulit membedakan antara kenyataan dan impian. Mereka ingin sekali berjalan. Ingin sekali berkunjung  ke rumah tetangga dan saudara. Sehingga keinginannya itu sampai terbawa sampai mimpi. Apalagi memori otak sudah tidak dapat dikontrol. Menjadikan kejadian dalam mimpi diangkat dalam dunia asli. Dia tidak sadar yang diceritakan adalah mimpi dan yang nyata ternyata adalah mimpi. Bahkan bisa jadi antara kejadian nyata dan mimpi tiada beda.
Makanya ingat pesen Nabi “gunakan usia mudahmu sebelum datang usia tuamu”. 

Comments

Popular posts from this blog

O T O T (Muscle)

Otot merupakan organ tubuh yang menjadi dasar dari gerak (biomekanika). Otot terdiri dari kumpulan serabut-serabut otot (fiber muscle). Serabut otot terdiri dari myofibril, myofibril tersusun dari sacromer yang merupakan kumpulan myofilamen. Myofilamen terdiri dari protein myosin (thick filament) dan actin (thin filament). Protein actin akan menghasilkan troponin dan tropomyosin. Jenis-jenis otot. 1. Otot Rangka (skeletal muscle) Otot rangka disebut juga otot lurik atau otot sadar. Disebut ptpt rangka karena otot-otot ini melekat pada rangka/tulang. Otot rangka terdiri dari banyak serabut, intinya terletak di tepi, terdapat garis gelap dan terang yang sangat jelas. Setiap serabut oto rangka dilapisi sarkolema. Sekitar 15 sampai 30 serabut bergabung dan dilapisi fasiculus dan kemudian dilapisi oleh jaringan ikat perimisum.Setelah itu kumpulan serabut tadi dilapisi oleh jaringan ikat endomisium dan dilapis lagi oleh epimisium. Dalam otot rangka terdapat pigmen yang disebut mioglobin. Oto

Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah: pengetahuan materi fisika kelas X SMA

A. Hakikat Fisika dan perlunya mempelajari Fisika Fisika sangat penting untuk dipelajari untuk mengetahui fenomena dunia di sekitar kita, baik dunia di dalam diri kita, dan dunia di luar kita. Ini adalah sains yang paling mendasar dan mendasar. Fisika menantang imajinasi kita dengan konsep seperti teori relativitas dan kuantum, dan ini mengarah pada penemuan hebat yang belum pernah dibanyangkan sebelumnya bahka oleh penemunya sendiri. Bagaimana memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat bukan lagi hal yang mistis. Komputer dapat dimampatkan sedemikan rupa sehingga ukurannya sangat tipis, lunak, dan transparan. Laser yang digunakan untuk telekomunikasi dapat menjangkau yang terjauh di belahan bumi lainnya. Selain itu fisika telah banyak berjasa terhadap penemuan teknologi yang mengubah kehidupan kita - mulai dari penyembuhan sendi, hingga penyembuhan kanker, hingga pengembangan solusi energi berkelanjutan. Lalu apa itu fisika?

Manusia Misterius

Pada malam sekitar jam 08.30 setelah aku sampai di kos. Sesuatu yang aneh terjadi lagi. Setiap masuk kos selalu ku mencium bau harum. Bau itu mengelitik lalu menyengat kedua lubang hidungku. Setiap kali itu aku harus memutar rekaman cerita di otak yang pernah kudengar saat tadarus di Masjid Al Ikhlas dulu sebelum ngekos. Cerita misterius tentang orang misterius yang sekarang menjadi tetangga kos satu rumah ini. Tengkorak-tengkorak sedang melotot. Dengan satu matanya ditutupi kain hitam. Seolah pasukan dari neraka bajak laut sedang mengintaiku. Mereka merasuk dalam dinding-dinding kamarku. Gelap mendung menyelimuti bumi. Matahari yang sudah terbenam membuat awan sedang memejamkan mata. Suasana semakin mencekam ketika  dinding-dinding graviti itu berbekas seperti darah merah.   Seonggok samurai sudah siap ku gunakan jika tengkorak bajak laut itu menyerang.  Untung lentera neon masih dapat menyala. Semakin jelaslah tengkorak-tengkorak itu hanyalah lukisan bekas anak-anak kreatif denga