Apa gunanya sekolah? Pertanyaan itu membuat kita harus berpikir panjang tentang apa fungsi sekolah. Menurut Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya ‘Sosiologi Pendidikan’.
1. Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.
2. Sekolah memberikan keterampilan dasar.
3. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib
4. Sekolah menyediakan tenaga pembangunan.
5. Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial.
6. Sekolah mentransmisi kebudayaan.
7. Sekolah membentuk manusia yang sosial.
8. Sekolah merupakan alat mentransformasi kebudayaan; dan
9. Fungsi-fungsi laten lainnya seperti sebagai tempat menitipkan anak, mendapatkan jodoh, dan sebagainya
(http://www.bangmu2.com/2012/10/sekolah-dan-fungsi-fungsinya.html#ixzz2S6up9IXE).
(http://www.bangmu2.com/2012/10/sekolah-dan-fungsi-fungsinya.html#ixzz2S6up9IXE).
Hayo pilih mana? Lalu pertanyaannya lagi, apakah tanpa sekolah dapat mencapai fungsi-fungsi di atas?
1. Apakah tanpa sekolah dapat mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan?
2. Apakah tanpa sekolah dapat memberikan keterampilan dasar?
3. Apakah tanpa sekolah dapat membuka kesempatan memperbaiki nasib?
4. Apakah tanpa sekolah menyediakan tenaga pembangunan?
5. Apakah tanpa sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial?
6. Apakah tanpa sekolah mentransmisi kebudayaan?
7. Apakah tanpa sekolah membentuk manusia yang sosial?
8. Apakah tanpa sekolah merupakan alat mentransformasi kebudayaan; dan
9. Apakah tanpa sekolah kita dapat tempat penitipan anak, dapat mendapatkan jodoh, dan sebagainya?
Perlu diingat sekolah bukan hanya di suatu lembaga formal seperti SD, SMP, SMA, PT dan seterusnya, tetapi juga sekolah dari alam, sekolah dari pengalaman dan seterusnya.
Sekarang mari kita tinjau sekolah yang merupakan lembaga formal. Keuntungan dilembaga formal, sekolah sudah ditentukan lewat kurikulum dan semacamnya yang merupakan struktur pencapaian tujuan-tujuan sekolah. Jadi kalau kita belajar dari sesutu yang tidak terstruktur dipastikan akan lebih cepat sampainya ke tujuan. Sebagai contoh, ketika ingin pergi ke Tujnjungan Plasa Surabaya, lewat mana yang paling cepet, naik angkot mana saja, trus bayarnya berapa.
Meski demikian terstrukturnya, yang menjadi pertanyaan sekarang sekolah sebagai lembaga formal apakah telah melaksanakan tujuan-tujuan yang diinginkan. Biar lebih nyata, mari kita lihat fenomena-fenomena berikut:
(Sumber : BPS, 2007)
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat SLTA setingkat dengan SMA (warna kuning) menduduki persentase tertinggi di setiap tahun. ini berarti tenaga kerja indonesia didominasi oleh pekerja yang lulusan rendah.
Distribusi persentase jumlah tenaga kerja berdasarkan kelompok pekerjaan
(Sumber; Sakernas BPS, 2009)
Jika dilihat pekerjaannya yang berpotensi sukses adalah wirausaha, yang tidak mengandalkan lowongan pekerjaan, tetapi menciptakan usaha sendiri. Sedangkan wirausaha didominasi oleh tamatan SD sampai SMP. hal ini membuat miris, kenapa seorang yang sudah berpendidikan tinggi malah menjadi buruh di orang-orang yang berpendidikan rendah.
Lalu sekarang tolong dijawab pertanyaan di atas:
1. Apakah tanpa sekolah dapat mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan?
2. Apakah tanpa sekolah dapat memberikan keterampilan dasar?
3. Apakah tanpa sekolah dapat membuka kesempatan memperbaiki nasib?
4. Apakah tanpa sekolah menyediakan tenaga pembangunan?
5. Apakah tanpa sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial?
Lalu mari kita jawab pertanyaan yang lainnya dari fenomena berikut:
Coba lihat tentang DPR kita dari lulusan mana? rata-rata dari lulusan pendidikan tinggi (S2), lalu apa yang Anda katakan DPR sekarang ini sebagai manusia yang dapat mentransmisi kebudayaan?, manusia sosial?. Hal ini silahkan dijawab sendiri pertanyaan lanjutan tadi
6.Apakah tanpa sekolah mentransmisi kebudayaan?
7. Apakah tanpa sekolah membentuk manusia yang sosial?
8. Apakah tanpa sekolah merupakan alat mentransformasi kebudayaan?
Mungkin sekolah sekarang berfungsi sebagai sebagai tempat menitipkan anak dan tempat mendapatkan jodoh.
Meski demikian jangan disimpulkan mending tidak sekolah saja. Tetapi mari bersama-sama kita buktikan bahwa sekolah harus sesuai dengan fungsinya. Terutama saranan untuk menuntut ilmu. Bukankah Ilmu mengantarkan kita untuk mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat? Waallahu'alam.
Comments
Post a Comment