Judul
itu senada dengan judul makan atau kelaparan!, minum atau kehausan!, berpakaian
atau telanjang!, menikah atau zina!, sholat
atau masuk neraka!, belajar atau bodoh!, bekerja atau tidak punya uang!,
tanya/membaca atau tersesat!.
Solusi supaya
tidak mati (sia-sia) adalah merdeka. Meski dalam merebut kemerdekaan banyak
pejuang yang mati. “Merdeka atau mati!” merupakan pernyataan pilihan . Meskitpun
memilih merdeka tetapi belum tentu kematian tidak terpilih juga. Tetapi paling
tidak dengan memilih kemerdekaan, anak cucunya akan merdeka. Biarlah aku mati,
anak dan cucuku akan menikmati. Seboyan merdeka atau mati memang luar biasa
nilai perjuangannya.
Jika memilih
mati, maka itu adalah suatu keputusasaan. Padahal dalam agama tidak boleh
seseorang putus asa dengan rahmat Allah. Ini sulit, seseorang diminta selalu
bersyukur dengan pemberian Allah dan selalu berusaha. Sekali usaha gagal, usaha
lagi gagal lagi. Seharusnya dia tetap berusaha lagi, karena perinta Allah untuk
tidak putus asa dengan rahmatNya. Jadi merdeka
atau mati mengandung arti untuk terus berusaha dan tidak kenal putus asa.
Merdeka atau
mati juga dapat diartikan bahwa merdeka harus direbut dari penjajah meski
resikonya mati. Hal ini tentu bernilai keberanian. Berani untuk mati, hanya
untuk kemerdekaan pertiwi. Keberanian sangat dianjurkan dalam islam. Keberanian
akan memicu semangat untuk tetap maju. Berjika lembek ataupengecut hanya
membuat musuh menjadi sombong dan takabur. Sehingga berdosa seseorang yang
menjadikan orang lain sombong. Kalau ada orang sombong kita wajib melebihi dia
dan mengatakan bahwa kamu tidak ada apa-apanya dari pada sang Pencipta Alam dan
isinya.
Merdeka atau
mati juga mengandung makna kepasrahan. Kepasrahan yang luar biasa, mati atau
hidup adalah kehendak Allah SWT. Kalau belum waktunya mati, di bompun tak akan
mati. Kalau sudah waktunya mati, tidak ada yang dapat memundurkannya atau
memajukannya. Hemm... Memang kepasrahan aau tawakal itu tidak lepas dari usaha,
kepasrahan itu setelah usaha. Kita tidak sepenuhnya hanya pasra. Kita harus
berusaha, hasilnya kita pasrahkan pada Yang Menentukan Taqdir.
Pakailah
prinsip merdeka atau mati. Merdeka adalah kepastian selama kematian dalam
keadaan khusnul khotimah. Sedangkan kematian adalah kepastian meski kita
merdeka atau tidak merdeka karena semua manusia akan mati. Kemerdekaan sejati
ketika Allah memasukkan dalam surganya. Kemerdekaan di dunia bukanlah ukuran. Tetapi
ingat matilah yang akan mengingatkan kita pada akan adanya hari pembalasan
dimana kebebasan Allah untuk menilai tanpa ada interfensi dari manapun untuk
tidak adil. Manusia tidak akan merdeka bila dia penuh dosa. Sebaliknya Allah
akan membebaskan kita dari ketidak merdekaan kalau kita sudah tidak punya dosa
lagi.
Merdeka bukan
berarti bebas dari segalanya. Karena bebas dari segalanya itu juga bukan
merdeka namanya. Merdeka berarti adanya aturan yang tidak merugikan. Merdeka
berarti bebas dari ketidak adilan. Merdeka berarti bebas tetapi mentaati. Budak
belum merdeka, maka budak itu mengalami ketidak adilan. Dia bekerja tanpa upah,
dia melakukan keinginannya tidak diperbolehkan.
Mati adalah
tercabutnya nyawa yang membuat semua organ tidak berfungsi lagi. Ketika manusia
mati maka jasad hanyalah seonggok benda yang akan hancur dan membusuk. Mati tidak
bisa ditunda atau dimajukan. Kematian adalah hal yang misteri, tidak ada yang
atahu kapan manusia akan dicabut nyawanya oleh malaikat izroil. Siapa yang tidak bisa mati?, maka sadar
sebelum dikubur di dalam peti atau kayu jati, atau tanah liat yang cacingnya
sudah menanti. Memang ada mati dikremasi/ mati di laut di makan hiu, mati di
udara tersangkut pohon. tapi ruh sudah dijabut dari jasad. Itulah mati namanya.
Masih kah sombong, dengki, riya’, atau penyakit lainya akan tetap diteruskan?
Masihkan kita berbuat kejelekan kalau ujung-ujungnya juga mati? Mati
menyadarkan manusia untuk mengingat bahwa yang Maha pembuat hidup akan
mencabutnya dan akan diminta kembali ruh yang telah dipinjamkan kepada manusia.
Ya mati... Ingatlah mati.
Merdeka atau
mati. Kalau tidak merdeka belum boleh mati. Kalau mau mati merdeka dulu.
Merdeka dari dosa. Mati membawa amal ibdah. Merdeka ayo merdeka merebut dari
kekangan hawa nafsu dan syetan-syetan yang terkutuk.
Comments
Post a Comment