"Jalan ku hempas dan ku sentuh dia..."
Lantunan lagu itu mengetarkan gendang telingaku sepanjang jalan ini. Mengingatkanku tentang masa muda yang suka hura-hura, tanpa tanggungjawab berlebih, dan pergi ke sana kemari tanpa mikir. Ya itulah hidup, perubahan pasti ada. Sebagaimana sore ini perjalanan ke Jogja. Ada yang beda memang: naik bus dari Lamongan ke surabaya, tapi hari ini aku bersepeda motor. Biasanya aku naik bus Mira atau Sugeng, tetapi kini ku naik Mandala. Biasanya aku melihat hutan di Nganjuk sampai Ngawi, tapi ku sekarang lihat tol mulus tak bergelombang. Meskipun berbeda, namun aku masih tidak begitu tertarik. Mungkin syukur yang kurang, yang membuat ini
Musik itu kini telah berubah, lagu Krisye, ".. kejarlah keinginanmu selagi ada waktu... " aku masih saja menikmatinya, namun mengapa hati ini masih saja bergetar penuh gelisah, bukan karena bus yang dari tadi menggoyang-goyang diriku,bukan juga karena aku sakit. Munkim karena masih ada yang menahanku untuk pergi. Tetapi jika aku tidak pergi, mungkinkah akan mengejar keinginanku. Ini nampak egois, tetapi bagaimanapun apa yang ku lakukan akan berdampak pada mu.
Seribu alasan aku pergi ini, tetap saja mengapa hati ini masih rindu. Padahal belum seharian aku meninggalkanmu. Tetapi ragu dengan kesehatan mu dan si dia yang dalam penantian yang membuatku tegar pergi untuk mencapai tujuan.
Lagu telah berubah lagi
"... Aku pergi walau tak bersama dia.."
Seribu alasan aku pergi ini, tetap saja mengapa hati ini masih rindu. Padahal belum seharian aku meninggalkanmu. Tetapi ragu dengan kesehatan mu dan si dia yang dalam penantian yang membuatku tegar pergi untuk mencapai tujuan.
Lagu telah berubah lagi
"... Aku pergi walau tak bersama dia.."
Comments
Post a Comment